Posts

Terbaru dari Kami

A Good Movie Doesn't Need to Be Dramatic | Killers of the Flower Moon (2023)

Image
I've been waiting for a long time for the release of Killers of the Flower Moon on Apple TV+ streaming service. That's because I didn't have the chance to watch this movie during its theatrical release. It feels a bit unforgivable to miss Martin Scrosese's movie starring Leonardo DiCaprio. Adapting a book with the same title, I who used to read the book (although not completely) was so interested in the premise. A white man who was manipulated to infiltrate an Indian tribe in the United States who at that time were arguably the richest people on earth. Incidentally, the land they were on was the land with the largest oil reserves in the world at that time. Because I didn't have time to finish the book, and also coincided with the release of the movie, I decided to wait for the release of the movie. Not knowing how the finale would turn out, I had always assumed that it would be filled with dramatic scenes of Ernest Buckhart (Leonardo DiCaprio) in a dilemma of whethe

Tak Ada yang Salah menjadi Mas-Mas Biasa | The Banshees of Inisherin (2022)

Image
Kalau ada satu film yang mencoba memberikan perspektif yang menarik soal kesederhanaan, itu adalah The Banshees of Inisherin (2022) . Ini bukan cuman soal bagaimana menjalani hidup yang sederhana belaka, tetapi soal seseorang yang memang cukup menjadi “biasa-biasa saja”. Film ini menceritakan tentang persahabatan Padraic dan Colm di sebuah pulau terpencil di Irlandia. Persahabatan yang erat di suatu desa terpencil tentu jadi sebuah hal yang sangat berharga. Tetapi persahabatan itu tiba-tiba sirna karena Colm (yang sudah berumur senja) memutuskan untuk tidak ingin berteman lagi dengan Padraic, padahal tidak pernah ada pertengkaran di antaranya keduanya. Alasan Colm cukup sederhana: Padraic terlalu “biasa-biasa saja” bagi Colm yang di usia senjanya masih punya mimpi untuk mengerjar karir musiknya. Padraic memang digambarkan begitu sederhana, bahkan cenderung bodoh. Dia bisa dengan mudahnya menghabiskan seharian penuh menceritakan hal-hal sepele seperti bagaimana kabar dari hewan terna

Horor Londo oleh Erasmus Huis | Arsip

Image
 

Seperti Membaca Novel Pendek di Akhir Pekan | The Wonderful Story of Henry Sugar (2023)

Image
Ini bukan pertama kalinya Wes Anderson mengadaptasi cerita karya Roald Dahl. Di tahun 2009, Wes Anderson pernah membuat film stop-motion berjudul Fantastic Mr. Fox yang juga diadaptasi dari penulis yang sama. Keduanya film yang ramah untuk ditonton keluarga, cocok dinikmati long weekend ini. Menonton The Wonderful Story of Henry Sugar (2023) memang suatu kebetulan, lewat begitu saja di halaman utama Netflix saya. Tanpa mengetahui sinopsisnya, saya begitu terpaku dengan dua hal menarik dari film ini: Wes Anderson dan durasinya yang tak lebih dari 50 menit. Tanpa pikir panjang untuk memutarnya, begitu mudahnya saya ter-hook dengan gaya pengarahan khas Wes Anderson yang lama saya tak nikmati. Premisnya saya rasa unik namun cukup ringan. Mengisahkan seorang penghibur keliling yang mempunyai kemampuan melihat sekitarnya walaupun dengan mata tertutup, membuat Henry Sugar sang penjudi menjadi ingin memiliki keahlian tersebut untuk sekedar bisa menang di meja judi. Yang cukup baru bagi saya ad